5 Perbedaan Hardisk dan SSD, Wajib Tahu!
Perbedaan Hardisk dan SSD
Karakteristik harddisk dan SSD dalam segi compartment sangatlah berbeda. Hardisk merupakan hardware penyimpan data yang menggunakan piringan cakram untuk memproses segala bentuk aktivitas data. Sementara SSD dijalankan dalam bentuk chip memory yang ditanam pada PC dan laptop. Tidak hanya itu saja, di bawah ini akan dijelaskan beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara hardisk dan SSD.
1. Kecepatan Proses Data
Ketika mengolah data, hardisk mengandalkan putaran dari piringan cakram, di mana proses kerja benda tersebut terjadi secara mekanik. Artinya butuh gerakan satu putaran agar data dapat terbaca, hal ini mengakibatkan terbentuknya jeda sehingga perlu waktu untuk bisa mempersiapkan data. Sementara SSD seluruhnya diproses secara digital tanpa jeda, sehingga data yang diolah jauh lebih cepat.
perbedaan ssd dan hdd |
gambar diatas adalah perbedaan hdd dan ssd secara fisik hard disk drive tradisional, solid state drive yang lebih modern. cara kerjanya perangkat ssd dan hdd sangat berbeda. SSDs adalah jenis disk yang lebih baru yang menyimpan informasi pada memori flash, yang terdiri dari sel memori individu yang menyimpan bit yang langsung dapat diakses oleh pengontrol.
HDD: Dalam HDD, penutup berisi serangkaian piring yang ditutupi oleh lapisan feromagnetik. Arah magnetisasi mewakili bit individu. Data ditulis dan dibaca oleh kepala yang bergerak cepat, mirip dengan cara kerja album rekaman vinil. Karena semua bagian ini adalah "mekanis," hard disk adalah komponen paling lambat dan paling rapuh dari komputer mana pun.
Perbedaan kecepatan SSD vs hard drive paling jelas saat menyalin dan memindahkan file besar. HDD dapat menyalin 30 hingga 150 MB per detik (MB/s), sedangkan SSD standar melakukan pekerjaan yang sama dengan kecepatan sekitar 500 MB/dk. generasi SSD NVME yang lebih baru bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 3.000 hingga 3.500 MB /s. Dengan SSD, Anda dapat menyalin film 20 GB dalam waktu kurang dari 10 detik, sementara hard disk akan memakan waktu setidaknya dua menit.
2. Keamanan dan Usia Pemakaian
Perbedaan hardisk dan SSD juga bisa dilihat dari segi keamanan dan usia pemakaian kedua benda tersebut. Hardisk memiliki risiko data hilang lebih besar dari pada SSD. Apabila piringan dalam hardisk terkena benturan, beberapa file bisa saja hilang. Sementara itu SSD lebih aman dari berbagai macam goncangan dan benturan karena langsung tertanam di PC atau laptop.
Dari segi usia, baik hardisk maupun SSD sama-sama memiliki batas pemakaian. Pengukuran batas waktu yang dimiliki hardisk disebut dengan MTBF sementara pada SSD disebut TBW. Biasanya seseorang yang menggunakan hardisk akan memperbaharui MTBF 3 sampai 5 tahun sekali. Sementara SSD bisa memiliki usia pemakaian TBW mencapai 10 tahun dengan sistem Trim command yang lebih awet.
3. Konsumsi Daya Listrik
Sistem operasi hardisk yang terjadi secara mekanik memerlukan daya listrik lebih banyak agar piringan cakram bisa terus berputar untuk mengolah data. Hal ini tentunya berbeda jika sistem penyimpanan dan pengolahan data dengan SSD yang menggunakan chip digital. Dari sini dapat dilihat penggunaan hardisk untuk menyimpan dan mengolah data lebih boros daripada SSD.
4. Kapasitas Besaran Data
Hardisk merupakan perangkat yang memiliki kapasitas penyimpanan data sangat besar dengan ketentuan standar minimal 500 GB dan maksimal 1,2 TB. Hal ini sangat berbanding terbalik dari SSD, yang mana kapasitas data yang mampu ditampung berkisar 128GB hingga 256GB. Hanya saja kapasitas data tersebut masih bisa ditambah lagi tetapi pengguna harus mempersiapkan sejumlah dana untuk mendapatkannya.
5. Kenyamanan dan Harga yang Ditawarkan
Perbedaan hardisk dan SSD yang sering menjadi tolak ukur seseorang menentukan pilihan dari kedua perangkat penyimpan data tersebut yakni kenyamanan dan harganya. Jika dilihat dari aspek kenyamanan, SSD berada di urutan nomor satu, sebab perangkat tersebut tidak berisik dan minim overhead. Sehingga wajar jika harga pasaran SSD lebih mahal, yakni kisaran Rp 600 ribu untuk mendapat kapasitas 256GB.
Sementara itu, akibat dari sistem operasinya yang digerakkan oleh piringan cakram, hardisk cenderung lebih berisik. Penggunaannya juga sering dikeluhkan karena PC atau laptop menjadi cepat panas dan rentan terkena hang. Harga pasaran yang ditawarkan untuk satu hardisk cukup terjangkau. Hanya dengan Rp 600 ribu pengguna bisa mendapatkan ruang penyimpanan 1 TB.
Ada banyak sekali perbedaan hardisk dan SSD yang bisa saja membuat seseorang berfikir untuk memilih perangkat yang paling menguntungkan. Tetapi meski begitu keduanya tetap unggul jika disesuaikan dengan baik.
6. SSD sangat cocok untuk laptop
SSD sering digunakan di laptop karena tidak mekanis selain itu Solid state drive membutuhkan lebih sedikit daya, sehingga membuat masa pakai baterai yang lebih baik. Sementara hard disk memiliki bagian yang bergerak, solid state drive tahan guncangan. Jika Anda menjatuhkan laptop Anda saat hard drive sedang bekerja membaca dan menulis data itu bisa mengakibatkan kegagalan data.
Ini tidak terjadi dengan SSD Tapi itu tidak selalu salah satu / atau pilihan. Komputer "Hybrid" memiliki kedua jenis drive - sistem operasi (OS), aplikasi, dan file yang paling banyak digunakan diinstal pada SSD, sementara data lain berada di HDD, yang biasanya lebih besar dan lebih murah. Menggunakan SSD Anda untuk menjalankan OS dan aplikasi Anda adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kinerja SSD.
KESIMPULAN
Sebagai saran, jika memerlukan media penyimpanan data massal bisa memilih hardisk. Apabila kebutuhan sehari-hari lebih kepada mobilitas dan aksesibilitas yang memadai, bisa memilih SSD sebagai ruang penyimpanan.
Posting Komentar untuk "5 Perbedaan Hardisk dan SSD, Wajib Tahu!"
Silakan berkomentar dengan sopan di blog elinotes review.